15 September 2008

MARIOLOGI

AJARAN MENGENAI MARIA(MARIOLOGI)

Di dalam sejarah, penghormatan umat Kristen terhadap Maria sebagai ibu Yesus adalah wajar dan sepatutnya, tetapi bagi umat Katolik Roma tidak demikian. Mereka mengangkat kedudukan
Maria bahkan setara dengan Tuhan Yesus. Dari jajaran orang-orang suci, Maria, ibu Yesus menempati kedudukan yang paling utama bahkan sentral. Semula ibadat mengenai Maria timbul dari penghormatan sebagai ibu Yesus yang melahirkan Yesus, tetapi berkembang ajaran-ajaran yang makin meluas yang tidak dijumpai datanya dari Alkitab, tetapi dari tradisi.
"Sebutan ‘Bunda Allah’ dan ‘Perawan’ sangat erat berhubungan satu dengan yang lain. Kedua sebutan itu mengungkapkan keluhuran Yesus, sekaligus kesucian Maria. Maka di samping kedua gelar tersebut Gereja juga menyatakan bahwa Maria secara total bebas dari dosa dan karena itu juga dari kehancuran maut.

Ada empat dogma atau
pernyataan iman Gereja yang menyangkut Maria.
(1) Maria adalah Bunda Allah.
(2) Maria adalah Perawan.
(3) Maria terkandung tanpa dosa.
(4) Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan badannya.
…keempat kebenaran itu berkaitan, yang satu tidak
lengkap tanpa yang lain".

A. Maria menggantikan atau menggeser tempat
Allah / Yesus.
1. Maria dijadikan obyek doa.
Orang Katolik menganggap bahwa dengan berdoa kepada Maria,
doa mereka lebih manjur untuk dikabulkan daripada kalau mereka
berdoa kepada Allah / Yesus. Alasannya adalah Maria melahirkan
Yesus. Karena Yesus adalah Putra Allah maka Maria disebut
Bunda Allah.

Orang Katolik memang berdoa kepada Maria terbukti dari doa
Salam Maria:

"Salam Maria penuh rahmat
Tuhan sertamu
Terpujilah engkau di antara wanita
dan terpujilah buah tubuhmu Yesus
Santa Maria Bunda Allah
Doakanlah kami yang berdosa ini
Sekarang dan waktu kami mati.

Amin."

• "Bunda Maria, hatimu selalu tertuju pada Allah. Oleh
karenanya engkau selalu bisa mengalahkan bujuk rayu setan.
Dampingilah ya Bunda, supaya hati kami pun selalu tertuju
kepada Allah. Kami ingin selalu waspada terhadap godaan
setan dan menjauhinya. Kami ingin memelihara hati kami
supaya tetap bersih.

Tak lupa juga, ya Bunda, doakanlah kakek-nenek dan
saudara-saudari kami yang telah dipanggil Tuhan, supaya
mereka mendapatkan kebahagiaan kekal. Antarlah mereka
kepada Tuhan Yesus Putramu. Dan jangan lupa jemputlah
kami semua pada saat kematian kami nanti. Hantarlah pula
kami menuju Yesus Putramu.

Bunda, doamu adalah harapan kami. Doa yang engkau
lambungkan untuk kami tentu menjadi kesukaan Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus pasti mengabulkannya.

• "Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati. Amin." (ibid. hal. 233).

• "Maria tidak hanya merupakan pola utama dan teladan yang
menunjukkan keadaan yang kita cita-citakan bagi kita, dengan
meneladan iman, harapan dan kasihnya, tetapi ia juga aktif
mendoakan kita supaya Roh Kudus diarahkan berlimpahan
pada kita."

Sanggahan kristen:

a. Kitab Suci tidak pernah mengajar kita untuk berdoa kepada
Maria. Rasul-rasul juga tidak pernah berdoa / meminta apapun
kepada Maria. Doa hanya boleh ditujukan kepada Allah.

b. Maria harus menjadi Allah yang maha tahu untuk bisa
mendengar doa-doa orang Katolik yang begitu banyak. Dan ia
harus menjadi Allah yang maha kuasa untuk bisa mengabulkan
doa-doa itu.

c. Kalaupun ada doa kepada Maria yang dikabulkan, pengabulan
doa itu pasti datang dari setan. Setan bisa mengabulkan doa yang
salah, supaya manusia terus berdoa dengan cara yang salah itu.
Jangan lupa bahwa juga ada banyak orang berdoa kepada patung
berhala dan mendapatkan pengabulan doa! Jadi, ada pengabulan
doa, tidak berarti bahwa doa itu benar!


2. Maria dianggap sebagai perantara antara Allah dan
Manusia.

Bahwa Katolik Roma memang mempercayai hal ini terbukti dari: [=
Dan ia (Maria) betul-betul merupakan perantara perdamaian antara
orang-orang berdosa dan Allah. Orang-orang berdosa menerima
pengampunan oleh ... Maria saja] - 'The Glories of Mary', hal 82-83.

Sanggahan Kristen:

a. 1Tim 2:5 dan 1Yoh 2:1-2, menunjukkan bahwa Tuhan Yesus
adalah satu-satunya perantara antara Allah dan manusia. Karena
itu jelas bahwa Maria bukanlah perantara! Kalau Maria adalah
perantara, maka kedua ayat tersebut adalah salah!

b. Hanya Yesus yang bisa menjadi perantara antara Allah dan
manusia, karena Dialah satu-satunya Pribadi yang adalah sungguhsungguh
Allah dan sungguh-sunggguh manusia.

c. Seorang pengantara harus mempunyai kurban. Yesus
mengurbankan nyawa-Nya, sehingga Ia bisa menjadi perantara /
Imam Besar (Ibr 9:11-15). Sebaliknya, Maria tidak punya kurban
apapun.

d. Kalau karena Yesus datang kepada kita melalui Maria, maka kita
harus datang kepada Yesus melalui Maria, maka argumentasi ini
bisa dilanjutkan sebagai berikut: karena Maria datang kepada kita
melalui orang tuanya, kita pun harus datang kepada Maria melalui
orang tua Maria. Dan karena orang tua Maria datang kepada kita
melalui kakek dan nenek Maria, kita pun harus datang kepada
orang tua Maria melalui kakek dan nenek Maria. Kalau ini
diteruskan maka akhirnya untuk datang kepada Yesus kita harus
melalui Adam dan Hawa! Ini adalah suatu konsekwensi yang pasti
tidak akan diterima oleh orang Katolik sekalipun!


3. Maria dianggap sebagai pintu gerbang ke surga /
jalan keselamatan, bahkan sebagai satu-satunya pintu
gerbang ke surga / jalan keselamatan.
Perhatikan kutipan-kutipan di bawah ini:

• (= Maria disebut ... pintu gerbang surga karena tidak seorang
pun bisa memasuki kerajaan yang mulia itu tanpa melewati
dia) - 'The Glories of Mary', hal 160.

• (= jalan keselamatan tidak terbuka bagi siapapun selain
melalui Maria. ... Keselamatan kita ada dalam tangan Maria ...
Ia yang dilindungi oleh Maria akan selamat, ia yang tidak
dilindungi oleh Maria akan terhilang) - 'The Glories of Mary',
hal 169-170.

Sanggahan Kristen:

a. Yoh 10:1,7,9 Yoh 14:6 Kis 4:12 menunjukkan bahwa Yesus
adalah satu-satunya jalan ke surga / jalan keselamatan. Kalau
Maria adalah jalan keselamatan, apalagi kalau Maria adalah satusatunya
jalan keselamatan, maka ketiga ayat tersebut di atas
adalah salah!

b. Kalau memang Maria adalah pintu gerbang ke surga / jalan
keselamatan, untuk apa Yesus harus datang ke dunia dan mati di
salib? Bandingkan dengan Gal 2:21 yang menyatakan bahwa
seandainya ada jalan keselamatan melalui ketaatan pada hukum
Taurat, maka kematian Kristus adalah sia-sia! Analoginya,
seandainya melalui Maria orang berdosa bisa mendapatkan
keselamatan, maka kedatangan dan kematian Kristus juga sia-sia!


4. Maria dianggap mempunyai kuasa di bumi dan di
surga.
Ajaran ini terlihat dari kutipan di bawah ini:
(= segala kuasa diberikan kepadamu di surga dan di
bumi sehingga terhadap perintah Maria semua taat -
bahkan Allah ... dan demikianlah ... Allah telah
meletakkan seluruh Gereja di bawah kekuasaan Maria) -
'The Glories of Mary', hal 180-181.
Sanggahan Kristen:

a. Kuasa di surga dan di bumi hanya diberikan kepada Tuhan
Yesus (Mat 28:18), bukan kepada Maria! b. Dengan pemberian
kuasa semacam itu kepada Maria akan menjadikan Maria sebagai
Allah!

5. Maria dijadikan obyek penyembahan.
"Bunda Maria berjanji mau membantu kita berdoa, tetapi
ia juga mengharapkan supaya kita memohon kepadanya.
Bunda Maria akan lebih mudah dalam membantu kita
menjadi murid Yesus yang baik, bila kita sungguhsungguh
berniat mau menjadi baik" (Fx. Wibowo Ardhi,
Mari Berdoa Salam Maria, Kanisius, hal. 43).
Secara resmi Gereja Katolik Roma menyangkal menyembah Maria
dan membedakan 3 macam penyembahan:

a. LATRIA: Ini adalah penyembahan yang tertinggi, dan ini hanya
ditujukan kepada Allah.

b. DULIA: Ini adalah pemujaan terhadap malaikat / orang-orang
suci.

c. HYPER-DULIA: Ini adalah pemujaan yang lebih tinggi dari
DULIA, dan ini ditujukan kepada Maria.
Tetapi dalam prakteknya, orang-orang awam Katolik Roma tidak
tahu apa-apa tentang hal ini.

Sanggahan Kristen:

a. Kitab Suci tidak pernah mengajarkan adanya 3 macam
penyembahan seperti yang diajarkan oleh Gereja Katolik itu. Jadi
disini lagi-lagi terlihat adanya ajaran Katolik Roma yang sama
sekali tidak punya dasar Kitab Suci!

b. Sekalipun mereka tidak menamakan 'penyembahan', tetapi
mereka berdoa kepada Maria, berlutut di bawah patung Maria,
menyanyi memuji Maria. Semua itu jelas tidak bisa disebut sebagai
penghormatan, tetapi harus dianggap sebagai penyembahan.

c. Kitab Suci jelas melarang penyembahan pada manusia maupun
malaikat (Mat 4:10 Kis 10:25,26 Kis 12:20-23, Kis. 14:14,15 Why.
19:10 Why. 22:8,9). Perhatikan bahwa dalam Kis 10:25-26,
Kornelius jelas bukan menyembah Petrus karena menganggapnya
sebagai Allah! Ia menyembah Petrus sebagai penghormatan
kepada Petrus sebagai rasul Tuhan. Tetapi, Petrus tetap menolak
sembah itu, karena sebagai manusia biasa ia tidak layak menerima
sembah, dan sembah hanya boleh diberikan kepada Allah!
Demikian juga dalam Why. 19:10 dan Why. 22:8-9, pada waktu
rasul Yohanes menyembah malaikat, rasanya tidak mungkin ia
menyembah malaikat itu karena menganggapnya sebagai Allah.
Mungkin ia menyembahnya hanya sebagai pernghormatan, atau
sekedar karena takutnya melihat malaikat, tetapi malaikat menolak
sembah dan mengalihkannya kepada Allah!

d. Kitab Suci melarang kita yang masih hidup untuk mengadakan
kontak dengan orang yang sudah mati (Ul 18:9-12 Im 20:6 Yes
8:19-20). Sekalipun Maria adalah ibu Yesus, tetapi ia tetap sudah
mati, sehingga kita tidak boleh berdoa ataupun mengadakan kontak
dengan dia. Ini tidak berbeda dengan orang-orang yang
mengadakan kontak dengan orang yang sudah mati dengan
menggunakan jai-langkung, permainan cucing, dsb.


B. Maria dianggap sebagai perawan yang abadi
Orang Katolik Roma bukan hanya mengakui bahwa Maria adalah
seorang perawan pada waktu mengandung dan melahirkan Kristus,
tetapi juga bahwa keperawanan Maria bersifat abadi. Dengan kata
lain, setelah kelahiran Yesus pun Yusuf, suami Maria, tetap tidak
pernah berhubungan sex dengan Maria.

"Dalam dirimu, ya Perawan tak bernoda,
batas-batas alam terlangkahi,
melahirkan, namun tetap perawan.
Kematian menjadi jaminan hidup.
Sesudah melahirkan, engkau tetap perawan,
sesudah mati engkau tetap hidup.
Ya, pengandung Allah.
Engkau menyelamatkan kami, warisanmu,
Tak henti-hentinya!"
(George A. Maloney SJ, Maria Rahim Allah, Kanisius,
hal. 156).


Sanggahan Kristen:

a. Dalam Mat 1:24-25 dikatakan bahwa Yusuf tidak bersetubuh
dengan Maria sampai Yesus lahir. Sekarang pikirkan sendiri
bagaimana saudara menggunakan kata 'sampai'. Kalau misalnya
dikatakan bahwa kita libur sampai tanggal 1 Januari, maka
bukankah itu berarti bahwa setelah itu kita tidak lagi libur? Jadi,
kalau dikatakan bahwa Yusuf tidak bersetubuh dengan Maria
sampai Yesus lahir, ini berarti bahwa sesudah kelahiran Yesus
mereka hidup sebagai suami istri biasa / bersetubuh.

b. Tidak ada perlunya / gunanya mempertahankan keperawanan
Maria setelah Yesus lahir. Kristus memang harus lahir dari seorang
perawan untuk menggenapi Yes 7:14 dan supaya Yesus bisa lahir
tanpa dosa. Tetapi setelah Yesus lahir, keperawanan Maria itu tidak
lagi perlu dipertahankan.

C. Immaculate Conception / Lahir dan hidup tanpa
dosa (1854):
Doktrin Immaculate Conception ini artinya:
• Maria dikandung dan lahir tanpa dosa asal.
• Maria juga tidak berbuat dosa dalam sepanjang hidupnya.
• Maria bahkan dianggap sebagai 'tidak bisa berbuat dosa'
(NON POSSE PECCARE (= not possible to sin).
Doktrin ini dikeluarkan oleh Paus Pius IX tanggal 8 Desember 1854.

Sanggahan Kristen:

1. Alkitab berkata bahwa sejak kejatuhan Adam ke dalam dosa
semua manusia dikandung dan lahir dalam dosa dan bahkan
berbuat dosa (Ayb 25:4 Mzm 51:7 Mzm 58:4 Pkh 7:20 Rm 3:10-
12,23 Rm 5:12,19). Yang dikecualikan hanyalah Tuhan Yesus
sendiri (2Kor 5:21 Ibr 4:15). Karena itu haruslah disimpulkan bahwa
Maria adalah manusia berdosa seperti kita.

2. Dalam Luk 1:46-47, Maria menyebut Allah sebagai
Juruselamatnya. Mengapa Maria membutuhkan Juruselamat kalau
ia memang sama sekali tidak berdosa?

3. Dalam Luk 2:22-24, Maria mempersembahkan korban
penghapus dosa (bdk. Im 12:1-8). Sekalipun kenajisan / ketidaktahiran
karena melahirkan anak itu bukanlah suatu dosa moral,
tetapi bagaimanapun tidak tahir / najis sangat kontras dengan suci /
tidak berdosa!

4. Mengapa Maria harus mati (catatan: orang Katolik Roma pun
percaya bahwa Maria mengalami kematian) kalau ia tidak berdosa?
Kematian adalah upah dosa (Kej 2:16-17 Kej 3:19 Rm 5:12 Rm
6:23). Kristus memang juga mati meskipun Ia tidak berdosa, tetapi
Ia mati untuk menebus dosa umat manusia. Bagaimana dengan
Maria?

5. Tuhan Yesus suci karena Maria mengandung dari Roh Kudus,
tetapi Maria dikandung oleh seorang perempuan yang mengandung
dari laki-laki biasa. Bagaimana mungkin ia dikandung tanpa dosa
dan dilahirkan tanpa dosa pula? Bandingkan dengan ayat-ayat
Ayub 25:4, Ro 3:23, Ro 5:12, Ro 5:19a. Kalau Maria dikandung dan
lahir tanpa dosa, maka semua ayat-ayat di atas ini adalah salah!

6. Orang Katolik Roma menekankan kesucian Maria karena mereka
berpendapat bahwa kalau Yesus itu suci, maka Maria, yang
melahirkan-Nya, juga harus suci. Tetapi doktrin ini mempunyai
konsekwensi logis sebagai berikut: kalau karena Yesus itu suci
maka Maria harus suci, maka karena Maria suci kedua orang tua
Maria harus suci. Dan kalau kedua orang tua Maria suci, maka
keempat kakek nenek Maria harus suci. Kalau ini diteruskan maka
akan menunjukkan bahwa Adam dan Hawa pun harus suci! Ini
adalah konsekwensi logis yang orang Katolik Roma pun tidak akan
mau menerimanya!

7. Doktrin Immaculate Conception ini baru muncul pada tanggal 8
Desember 1854. Mengapa dibutuhkan 18 abad untuk menemukan
doktrin ini? Jelas karena memang tidak pernah ada dalam Kitab
Suci!

D. Assumption of Mary (1950)
Doktrin tentang The Assumption of Mary (= Kenaikan Maria ke
surga secara jasmani) dikeluarkan oleh Paus Pius XII dengan
embel-embel 'EX CATHEDRA' (=dari kursinya) pada tanggal 1
Nopember 1950. Di surga Maria menduduki tempat yang lebih
tinggi dari para orang suci atau penghulu malaikat. Ia dinobatkan
sebagai Ratu Surga oleh Allah Bapa sendiri dan ia diberi tahta di
sebelah kanan Anaknya.

"Bunda Maria diangkat ke surga dengan seluruh jiwa
raganya oleh Allah" (Fx. Wibowo Ardhi, Mari Berdoa
Salam Maria, Kanisius, hal. 39).

Sanggahan Kristen:

1. Doktrin ini baru muncul tanggal 1 Nopember 1950. Mengapa
dibutuhkan waktu 19 abad untuk menemukan doktrin ini? Jelas
karena tidak pernah ada dalam Kitab Suci!

2. Perlu dipertanyakan pertanyaan ini: dengan tubuh apa Maria
bangkit dan masuk ke surga? Sampai saat ini hanya Kristus yang
mempunyai tubuh kebangkitan. Semua manusia akan
menggunakan tubuh ke-bangkitan pada saat Kristus datang kali
kedua (Yoh 5:28-29 1Kor 15:20-23,50-55 1Tes 4:13-17)!
Dari ajaran-ajaran mengenai Maria tersebut di atas tradisi makin
lama semakin berkembang, sehingga makin sukar membedakan
mana ajaran Alkitab dan mana ajaran tradisi gereja.

Pesan Penutup:
• Kalau Katolik Roma mengambil pandangan extrim kiri dengan
memuliakan Maria lebih dari seharusnya, janganlah orang
Kristen Protestan lalu mengambil pandangan yang extrim
kanan dengan menghina atau merendahkan Maria. Maria
tetap adalah orang beriman yang saleh, yang rela dipakai
Tuhan sebagai alat-Nya untuk melahirkan Kristus!

• Kalau ada mujizat-mujizat yang berhubungan dengan Maria
dan mendukung pandangan Katolik Roma tentang Maria
(misalnya Maria menampakkan diri dan mengaku sebagai
Perawan tanpa dosa), maka sadarilah bahwa mujizat yang
bertentangan dengan Kitab Suci itu pasti datang dari setan!
Kitab Suci mengatakan bahwa Iblis bisa menyamar sebagai
malaikat terang (2Kor 11:14), dan karena itu tidak terlalu
mengherankan kalau ia bisa menyamar sebagai Maria atau
bahkan Yesus sendiri.

Dikutip dari
http://www.geocities.com/thisisreformed/artikel/katolik03.html

Tidak ada komentar: